24/02/15

Sebenarnya apa yang kini ku lakukan
aku tak tau apa yang ku kerjakan
seharian hanya duduk tercengang
Begini sajakah akhirnya
harus seperti apa
harus mengapa
entah, tak ku tahu maksudnya
Makan gaji buta
datang duduk pulang begitu saja
lantas aku harus seperti apa jika tak ada yang ku kerjakan
Ingin lepas tapi tak tahu harus dari mana memulai
sibuk sendiri juga salah
harus seperti apakah
harus bagaimanakah
jika lepas, lantasku kemana
takut banyak orang yang ku kecewakan
tapi jika ku bertahan dengan rasa yang menekan
lantas jadi apakah diri ini
warna ini membawa beban
bukan hanya disini
tapi juga disana
dan dimana-mana
Tuhan, ku harus kemana

13/02/15

sebagian hidupku



Ku berdiri disini
Ditengah-tengah padang berduri
Entah keana ku harus lari
Kuhanya bisa diam tapi tak mau sembunyi
Ini tempatku
Mungkin juga karnamu
Ini persinggahanku
Dimanaku harus habiskan sebagian hidupku

Sudah
Begini sajakah??
Aku disini menunggu kabar
Kabar entah darimana berasal
Menunggu kepastian yang sejatinya tak pasti
Menunggu undangan yang entah kapan jai
Ku hanya berharap hal ini pasti
Mencari keridhoan sang ilahi rabbi


Apa yang kulakukan
Terdiam dalam angan
Mampukah ku bertahan
Dalam batas waktu yang tak ku tau sampai kapan
Diriku datang dan berlalu lalang
Salam, duduk lalu pulang
Entah sampai kapan
Begini sajakah kehidupan
Aku penat terlalu bosan
Datar tak ada gelombang
Jika badai datang suatu ketika ada pelangi
Jika ku tak dibasahi hujan ku tak kan merasa kedinginan

Maksud Hatiku



Hingga datang waktuku
Ku tak tau kapan berlabuh
Disiang dan malamku
Hidup hanyut dalam pilu
Aku tak tau maksud hatiku
Kadangku ragu kadang ku malu
Mendengar kabar dari entah siapa itu
Dalam kebimbangan kabar semu
Aku lari tanpa tau penyebab itu
Pergi ketempat yang aku pun tak tau
Seringkali tertahan oleh rasa
Sering terurai oleh pesona
Tuhan, ku memang cinta dia
Tapi apakah benar yang ku rasa
Berulangkali menahan amarah
Entah siapa yang benar
Entah siapa yang salah
Aku berdiri disini
Melakukan apa yang aku rasa dihati
Meski sering ku sembunyi
Dari jerat kehidupan yang kian tak pasti,,

03/02/15

memungkiri sebuah permintaan

tahukah engkau
hati ini menangis melihat tingkahmu
terkubang air mata dipeluk ini
tak kuasa rasanya menahan deras air yang ingin keluar dari peraduannya
seberat itukah salahku
sebesar itukah makna ketidakhadiranku saat ini

bukanku tak mau
bukanku tak peduli akanmu
sedikit lihat posisiku

tau kah engkau sang pemilik hati
jiwa ini selalu bersamamu meski raga ini tak disampingmu
teganya engkau mengucap kata itu

entah, aku tak tau
harus berkata apa aku padamu
wahai tuan yang berambut baru
sekali saja tak bisa ku penuhi maumu
sekali itu pula lisanmu mengucap pilu
entah kekecewaan, entah amarah yang terpendam
aku tak tau

lebih dari sekali goresan itu terjadi
turuti semua maksudmu kasih
saat berjumpa kau mencabik tubuh ini
wujud kasihmu atau entah apa itu

inikah caramu
mencintai atau berusaha halus menghempasku
aku tak tau dan mencoba tak mau tau
karena aku begitu menyayangimu
entah buta atau tergila

sajak tercipta dalam kata
aku diam menyimpan rasa
sekujur raga ini bicara
pelajaran ini susah
lebih dari sekedar ibadah setiap masa

sabar dan belajar
belajar sabar
belajar mengerti
belajar memahami
belajar mengkaji apa yang terjadi
jika tak kuasa
ku hanya bisa diam menatap hari

02/02/15

"teman" baruku



Aku bukan aku jika kalian dengan mudah memakiku
Aku bukan aku jika kalian dengan mudah memperbudakku
Tunggu
Tunggu saat aksiku
Dimana kalian hanya bisa memberikan sedikit waktu
Kalau saja kalian  tahu
Kalau saja kalian mau mengenalku
Ini aku
Sejatinya aku
Bukanku sombong atau angkuh
Bukanku tak tau malu
Tapi inilah aku
Indah saat kalian mengenalku
Sejuk saat bertemu
Kangen, saat kita jauh
Merindu
Merindukan orang yang sesaat ini seperti hal yang tak pantas untuk mu
Inilah aku
Dengan segala sifat yang melekat pada tubuhku
Inilah aku
Dengan segala hal yang kalian harus tahu
Karena aku tau
Inilah aku
Tulus dan ikhlas bisa ku
Selamat berkawan “teman” baruku

.



Rintik hujan memasuh kalbu
Meramaikan atap yang keras beku
Tatapan itu menusuk aku
Terasa dingin menggetarkan buluku
Tahukah engkau yang disebrang sana
Apa yang sedang kulakukan dibalik kaca
Tahukah engkau yang ada disana
Apa raga ini merasa
Dingin, beku
Merinding sekujur tubuhku
Aku tenang ini jalanku
Aku sadar ingin pelukmu
Hai kasih yang jauh disana
Aku merindukanmu
Hai kasih,apayang kau rasa
Sama atau hanya perasaanku saja.

loveyou_bapakku



Kenapa
Hari-hariku terhenti disini
Aku tau, tapi ku juga tak bergerak maju
Ingin ini itu banyak mauku
Terlepas semua usaha yang aku lakukan untuk itu
Adilkah jika ku mengeluh
Sebab yang ku tau hanya bertindak semauku
Kebebasan ku cari dan ku ambil semauku
Malam ini datang,
Sentuhan yang tak pernah ku genggam
Kata yang teramat ku rindukan
Tapi apa yang bisa kulihat,
Ku termenung dalam diam
Mencerna ucapanmu dan menahan tangis yang terpendam
Entah mengapa dan kenapa
Tangis ini selalu tiba saat lisanmu berkata
Rasa yang teramat kurindukan
Kasih yang terlalu besar
Banyak hal yang ingin ku utarakan
Tapi entah kenapa lisan ini hanya bisa tertutup rapat tanpa ada sedikit pun cela
Banyak coretan yang tercipta
Dengan tetes air keluar dari mata
Aku ingin bertutur tapi ku tak bisa mengucap
Lisan ini beku seperti air dalam lemari pendingin dimusim salju
bapak, love you