18/06/15

lembar buku"mu"



Temukan apa yang belum kalian temukan.
Bacalah apa yang ingin kalian baca.
Belajar dalam kata, belajar dalam tingkah.
Ada kalanya di butuhkan senyuman untuk menangis,
Ada kalanya di butuhkan airmata untuk bahagia,
Ada kalanya di butuhkan canda untuk melepas lelah,
Ada kalanya di butuhkan penat untuk mengukur arti kedamaian,
Ada kalanya di butuhkan "musuh" untuk menjadi korektor,
Ada kalanya di butuhkan "teman" untuk berbagi,
Sekelumit tentang kisah perjalanan hidupku

menunggu



Menunggu adalah hal yang teramat berat untukku
Apa lagi ini menunggu kedatanganmu
Kau datang menawarkan kehadiran
Ku sambut dengan kebahagian
Amat teramat sayang satu rintangan menghalang
Tapi engkau tetap teguh pendirian

Datang sejuta masa
Dimana aku menunggu dalam kepastian
Sungguh teramat mengharapkan
Kedatangan sosok yang dirindukan

Kegilaan datang dalam penantian
Pakaian yang ku kenakan berubah haluan
Satu harapku agar dapat menyapamu segera

Detik bergulir silih berganti
Makin malam makin frustasi
Entah apa yang ada dalam hati
Aku yakin kamu peduli

Kegilaan datang pada puncaknya
Detik ini tak mungkin adanya
Keluar ku liat malam yang begitu hening
Akan kah ia datang
Lamunku harapkan
Ku lihat jauh diatas malam
Tak begitu banyak bintang yang datang
Satu bersinar teramat terang
Tak jauh darinya hadir bagai bayangan
Seperti itukah kamu
Yang selalu bersinar terang dimalam gelapku

Maaf ku harus tutup pintu itu
Tapi yakinlah dank au harus tau
Semua penghuni selalu membuka pintu hatinya untukmu

#120515

suatu pagi



Hari ini adalah awal pekan yang amat luar biasa
Kalian tau mengapa
Awal pekanku kali ini ku awali dengan bermalas-malasan diatas ranjangku
Rasanya aku tak kuasa meninggalkannya
Karena ku tau aku baru saja melalui masa kritisku
Rasanya masih berat,
Namun aku juga tak mau berkeluh kesah
Aku harus bangkit dengan sejuta tugas yang harus ku selesaikan
Hari ini ku awali dengan masuk dapur
Hal yang jarang ku lakukan
Lantas disana ku buat sarapan
Nasi kuning goreng,
Hhh, ea mungkin bagi sebagian orang menu itu sedikit unik
Dengan dampingan chef professional yang memegang dapur rumahku, ku buatlah menu itu
Muncul suara yang sedikit tak asing mencariku
Sudah bangunkah d***
Begitu teriaknya
Tertegunku mendengarnya
Begitukah imageku dimata mereka
Penilaian orang memang sah-sah saja tiada yang salah
Satu suara ini menjadi catatan tersendiri teruntuk pagiku ini
Ku penuhi apa yang mereka minta
Lantas ku lanjutkan apa yang ku lakukan tadinya
Selesai itu ku sarapan dengan sosok tercinta
Sosok yang ancap kali ku nomer duakan setelah bapak
Entah kenapa meski tiap hari bersua sedang bapak hanya hitungan jam saja
Aku teramat mengidolakan sosok bapak
Sosoknya super duper keren bagiku
Dalam semua hal yang ia perbuat padaku, ibu, adik, nenek dan seluruh keluarga serta orang disekelilingku
Bapak yang sangat istimewa
Kembali pada hariku
Hari ini sebenarnya hari yang amat penting,
Setidaknya untuk pekerjaanku
Dimana aku kunci jalannya hari ini
Ku berangkat sedikit siang
Tiba ku temui kepala sekolah dan beberapa orang yang ada
Ku siapkan ini itu
Sedikit was-was ada yang kurang diantaranya
Tapi syukur alkhamdulillah semua berjalan lancer saja
Sampai datang suatu masa
Tatkala kertas jawaban menghampiriku
Satu dua tiga normal saja
Empat lima enam lanjutkan
Tiba disuatu nama
Sepertinya ku ragu dengan adanya
Lihat ku lihat benar adanya
Sigap ku panggil yang bernama
Sedikit mulai gonjang ganjing terlaksana
Beberapa nama masuk silih berganti ke ruangan
Bingung kami tak punya kepala
Kami bagian kaki yang mengais tanpa perintah
Hal fatal kertas jawaban tak benar adanya
Semua angkat tangan, aku jadi sasarannya
Ya sudahlah, ku kerjakan adanya
Didampingi beberapa orang ku bekerja
Ganti bu dewi yang sekolah
Teriak supporter bersuara
Aku hanya tertawa sedikit mengurai ketegangan dikepala
Selesai sudah tugas disini
Waktunya ku beralih tempat
Disuruhnya ku sendiri
Tapi aku tak kuasa uji nyali
Aku pergi sebagai ajudan
Mengantar kertas ke tempat peraduhan
Setiba disana ramai orang-orang
Semua penuh kesibukan
Tiba dimeja kerumunan
Intruksi sana sini jadi makanan
Tiba giliran banyak catatan
Ada beberapa hal yang terlupakan
Tapi itu bukan hanya aku yang lakukan
Lain tempat lain kewajiban
Ku hanya tertawa dalam hati
Kami ini mengais sendiri
Tanpa ada komando salah manusiawi
Hari pertama,hhh
Maklum adanya
Besok tak diulang alasannya
Ya, hari yang amat luar biasa
Lega sudah sampai dirumah
Setidaknya sedikit beban ini telah hilang
Ada catatan maklum adanya
Aku baru belajar dan mau disalahkan
Itulah garis bawahnya

#180515

perjuangan



Aku tak tau
Apakah aku ini bodoh atau terlalu bodoh atau teramat bodoh
Sepertinya tiada harga yang pantas untuk diriku ini
Hingga larut malam aku tetap menunggu
Menunggu keajaiban datang
Sore berganti malam
Malam berganti larut
Tapi harapan itu tak pernah larut dalam bayanganku
Harap-harap cemas

Teramat bodohkah diriku
Hingga terlalu mudah mereka meracuniku
Stop, jangan lagi ada air mata disini
Telah banyak drama yag tercipta
Aku ikhlas tuhan, ikhlas
Tapi kenapa tak diindahkan
Sedemikian besarkahku harus berjuang

09/06/15

menunggU

aku selalu
selalu menunggu
kedatangan darimu
sedikit saja ku tak dengar kabar
ku selalu merindu dan cemas menunggu
tiada waktu yang ku nantikan
tida waktu yang teramat berharga
selain bersamamu

bagimu mungkin ini kata yang teramat payah
namun ku akui, inilah adanya
bukan mengada-ada atau membuat rangkaian bunga
disini ku selalu menanti
gelisah akan kedatangan terkasih
ku tunggu

Tertangis

Entah dari mana hari ini datangnya
aku cuma ingin memberi cerita
memang beberapa hal tak seperti biasanya
namun salahkah kaki ini melangkah
mungkin ku salah
mungkin juga keadaan yang salah
tapi kali ini aku bicara apa adanya
salahkah??
sering ku mencoba
sering anganku ada
bahagiakan orang yang teramat tercinta
aku sayang
aku rindu
lebih dari yang kalian tau
andai kalian tau
inginku peluk dekap tubuhmu
kini ku tak tau
harus kepada siapa aku mengadu
hanya berbisik pada Penciptaku
berharap selalu melindungimu
hanya air mata saksi bisuku
hanya kamar tempatku berkurung peluh
Tuhan pulihkan ayahku
andai kau tau
sejuta bahkan lebih dalam rasaku padamu

08/06/15

sebelum"nya"

tak mudah
sangat amat  tak mudah
bagiku juga bagimu
ingin aku membantu
tapi dari mana aku tak tau
keluhmu semakin meratap dihatiku
aku bingung
aku tak tau
ku hanya bisa menunggu
didepan pintu dekat kamarmu
entah harus bagaimana
teriakanmu membuatku semakin iris
ingin ku dekap peluk tubuhmu
namun ku tak kuasa menahan air mataku
harus bagaimana aku,

kini ku baru mengerti
apa arti teriakan itu
apa sebenarnya maksud semua tingkahmu
maaf, hanya itu yang terucap dari ku
terima kasih atas semua cinta darimu

RIP #2

Tak tau harus berkata apa
tak tau harus berteriak kepada siapa
tak tau harus menyalahkan siapa
aku tertidur disini
sendiri
tanpa satupun orang mengetahui
hanya bantal guling sebagai saksi
hewan kecil bermaksud menemani
aku melawan semuanya sendiri
mungkin aku tau aku bisa tanpamu
mungkin aku tau aku mampu tanpamu
namun ku ingin sosok kehadiranmu
setidaknya diakhir detak jantungku
aku tak bisa berkata apa-apa
tak tau harus mengucap apa
mereka sibuk dengan dunianya
mereka punya alasan atas tingkah lakunya
aku hanya bisa berpasrah
menyerah pada sang pencipta
semoga aku bisa diterima baik disisiNya
atas apa yang aku perbuat padaNya
semoga semua salahku termaafkan
semoga aku, mereka dan kita semua bahagia bersama

RIP

Ku bayangkan jadi kamu
terduduk sendiri diruang itu
ditengah besarnya dunia yang mengelilingimu
sungguh kurasa peluh
meninggalkan tiap detik yang berlalu
tiada kawan untuk bercerita
ditemani bantal guling dan alas tidur yang ada
tak bolehkah aku berteriak
menyuarakan isi hati yang terpenjara
sungguh adilkah dunia
dalam segenap kemegahan yang tercipta
aku tertidur disini, sendiri
sampai nadi tak berdetak lagi